Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Konsep Globalisasi dalam Islam

 Globalisasi adalah proses interaksi dan integrasi yang terjadi antara individu, komunitas, negara, dan organisasi di seluruh dunia. Fenomena ini melibatkan pertukaran ide, informasi, barang, jasa, dan budaya yang dipicu oleh kemajuan teknologi serta perkembangan ekonomi. Dalam konteks ini, Islam memainkan peran penting sebagai agama dengan nilai-nilai universal yang relevan untuk menghadapi tantangan global. Globalisasi dalam Perspektif Islam Dari sudut pandang Islam, globalisasi dapat menjadi peluang untuk memperkuat hubungan kemanusiaan dan menyebarkan nilai-nilai ajaran Islam, seperti: Keterhubungan dan Solidaritas Islam mengajarkan pentingnya persaudaraan dan solidaritas di antara umat manusia. Globalisasi dapat menjadi medium untuk mempererat ikatan ini, menghargai keragaman budaya, dan bekerja sama dalam menghadapi isu global seperti kemiskinan dan perubahan iklim. Etika Ekonomi Dalam ekonomi global, Islam menekankan bisnis yang adil, transparan, dan bertanggung jawab. Siste...

HAM dalam Islam

 Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan konsep yang mengacu pada hak-hak dasar yang melekat pada setiap individu sebagai manusia. Dalam Islam, HAM diakui sebagai anugerah Allah SWT yang harus dihormati, dilindungi, dan dijalankan. Konsep ini berdasarkan pada nilai-nilai universal yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits, menjadikannya sebagai pedoman untuk menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.  Secara normatif, HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia karena keberadaannya sebagai manusia. Dalam Islam, HAM dikenal dengan istilah Haqq al-Insani al-Asasi , yang berarti hak dasar manusia. Hak ini mencakup martabat, kebebasan, dan perlindungan yang tidak dapat dicabut, seperti: Hak untuk hidup Kebebasan beragama Perlindungan dari penindasan Transformasi HAM dalam Islam Transformasi HAM di negara-negara Muslim mencerminkan perubahan dalam pemahaman dan praktik HAM, terutama setelah peristiwa penting seperti revolusi atau reformasi. Sebagai contoh: Revolusi Iran 1979 : Awal...

Sistem ekonomi dalam Islam

Sistem ekonomi Islam adalah pendekatan ekonomi yang berlandaskan hukum Islam, dengan pedoman utama Al-Qur'an dan Al-Hadits. Berbeda dengan ekonomi konvensional, sistem ini mengedepankan prinsip-prinsip seperti keadilan, transparansi, dan pelarangan eksploitasi. Kegiatan seperti simpan-pinjam, investasi, dan transaksi lainnya diatur agar sesuai dengan syariah, menjadikannya alternatif yang lebih adil dan manusiawi. Sistem ekonomi Islam dibangun di atas nilai-nilai fundamental berikut: Transaksi suka sama suka Dalam Islam, setiap transaksi harus didasarkan pada kerelaan kedua belah pihak, serta dilakukan secara legal dan dapat dipertanggungjawabkan. Tolong-menolong dan saling membantu Sistem ekonomi ini menentang praktik eksploitasi, seperti yang sering terjadi dalam sistem kapitalis. Sebaliknya, ia mendorong kerja sama untuk kebaikan bersama. Keadilan ekonomi Akses dan kesempatan yang sama harus diberikan kepada semua individu, memastikan bahwa tidak ada pihak yang tertinggal. Perke...

Konsep Politik dalam Islam

  Secera istilah politik islam adalah pengurusan kemaslahatan umat manusia sesuai dengan syara’. Pengertian siyasah lainya oleh Ibn A’qil, sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu Qayyim, Politik Islam adalah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan dan lebih jauh dari kemafsadatan, sekalipun Rasullah tidak menetapkannya dan (bahkan) Allah SWT tidak menentukanya. Pandangan politik menurut syara’, realitanya pasti berhubungan dengan masalah mengatur urusan rakyat baik oleh negara maupun rakyat. Sehingga definisi dasar menurut realita dasar ini adalah netral. Hanya saja tiap ideologi (kapitalisme, sosialisme, dan Islam) punya pandangan tersendiri tentang aturan dan hukum mengatur sistem politik mereka.Dari sinilah muncul pengertian politik yang mengandung pandangan hidup tertentu dan tidak lagi “netral”.  Polotik Islam juga memiliki beberapa prinsip pokok ,Berikut ini adalah beberapa Prinsip Prinsip Pokok dalam Politik Islam :   Sistem musyawarah (as-...

Konsep Pernikahan dalam Islam

  Pernikahan dalam Islam adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan perintah Allah. Secara etimologis, kata " nikah " berasal dari bahasa Arab yang berarti "berkumpul" atau "bersetubuh" sedangkan " zawaja " berarti pasangan yang melengkapi satu sama lain. Pernikahan merupakan akad yang kuat (mitsaqan ghaliza) yang mengubah hubungan haram menjadi halal, serta mencakup hak, kewajiban, dan fungsi suami istri sesuai dengan hukum Islam, dengan tujuan ibadah kepada Allah dan membangun rumah tangga yang harmonis. Rukun pernikahan dalam Islam: C alon suami C alon istri W ali nikah D ua orang saksi Ijab dan qabul Setelah datangnya Islam, praktik pernikahan mulai diselaraskan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam Alquran, seperti pemenuhan kebutuhan biologis, menjaga kehormatan, serta membentuk keluarga yang penuh kasih sayang. Seiring berjalannya waktu, pe...

Konsep Gender dalam Islam

  Sex : “perbedaan laki-laki dan perempuan secara anatomi biologis, sudah melekat dalam diri seseorang dan tidak bisa dipertukarkan”. Contoh : Perempuan mempunyai payudara, rahim, bisa melahirkan, menstruasi dsb. Laki-laki mempunyai bisa memproduksi sperma, berkumis dsb. Gender : “perbedaan laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial budaya, bisa diubah dan bisa dipertukarkan”. Contoh : Perempuan mempunyai sifat lembut, lemah, emosional dsb. Laki-laki mempunyai sifat rasional, gagah, tegar dsb. Perempuan memasak, menyapu, mencuci, membersihkan rumah. Laki-laki menyetir, mencangkul, memperbaiki kendaraan dsb Alquran sebagai agama “Rahmatan lil alamin” mengandung prinsip-prinsip kemanusiaan universal, seperti, keadilan, kesetaraan, kebersamaan, kebebasan dan penghargaan terhadap orang lain. ang berakibat pada diskriminasi kaum perempuan. 

Konsep IPTEKS dalam Islam

Ilmu pengetahuan membuat manusia dekat dengan penciptanya dan terangkat derajatnya.  Ilmu pengetahuan menawarkan cara untuk menemukan rahasia keagungan Allah yaitu dengan mengamati alam semesta beserta seluruh makhluk di dalamnya dan menyampaikan hasilnya kepada seluruh umat manusia.  Perkembangan tradisi intelektual Islam menjadi penggerak lahirnya peradaban Islam.  IPTEKS sebagai wujud peradaban manusia, dapat diterima Islam jika sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma ajaran Islam. Sebelum peradaban Islam lahir, telah ada peradaban-peradaban besar dunia seperti peradaban Mesopotamia, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, Persia, India, dan China.  Peradaban Islam mewarisi kemajuan IPTESK dari kebudayaan-kebudayaan ini, lalu mengembangkannya berdasarkan worldview Islam.  pada masa Bani Abbasiyah, ilmu-ilmu non keagamaan seperti matematika, kedokteran, astronomi, fisika, dan kimia berkembang pesat usaha pengembangan IPTEKS oleh ilmuwan Islam. di antaranya penejemah...